Mungkin ini receh, klise. Mendengar kata bahagia aja kadang yang terbersit ‘ah apaansi, basi’. Tapi pernah ngga si bertanya sama diri sendiri ketika orang-orang berbondong-bondong mencari kebahagiaan hidup, mencari kebahagiaan sejati, dan bagi mereka yang ditanya apa sih yang dicari dalam hidup? kemudian menjawab ‘kebahagiaan’. Atau mungkin yang sering baca atau nulis ‘jangan lupa bahagiaaaa’. Sebenernya bahagia itu makhluk apa? Apa ada wujudnya? Bentuknya gimana? Dan apakah bahagia bisa dan harus dicari?.
Menurut KBBI atau kamus besar Bahasa Indonesia, bahagia
diartikan sebagai keadaan atau perasaan
senang dan tentram (bebas dari segala yang menyusahkan). Menyusahkan disini
kondisonal sih menurutku, karena setiap orang akan berbeda dalam
mendefinisikanya, dan it’s okay. Kalau kata om herry dalam bukunya ‘filosofi
teras’, bahagia bisa diartikan ketika kita bisa bebas dari emosi-emosi negative
seperti marah, sedih, kesal, susah, iri dll, atau mungkin juga bisa diartikan
ketika kita bisa damai sama hidup apapun yang sedang menimpa dan dialaminya, sehingga
bisa menimbulkan ketenangan.
Lalu dari mana datangnya bahagia? Perlu dicari atau
sebenernya udah ada? Apa saja yang bisa mempengaruhi kebahagiaan seseorang?. Sejauh
ini ada beberapa pendapat yang masih aga nyangkol dikepala entah yang keetulan
baca atau nonton influencer andalan di youtube haha. Pendapat pertama yang
ngga sengaja baca dari buku ‘The labyrinth’ yang ditulis oleh syarifah muda, ia
mengatakan bahwa sebenernya kebahagiaan itu ada di dekat kita, ia ngga pernah
pergi jauh-jauh dari kita. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang jauh sehingga
harus dicari dan di kejar. Dalam praktiknya, karena kita terlalu terpaku,
terobsesi mencari kebahagiaan , sehingga kita lupa kalau kita punya kebahagiaan
itu namun tidak kita sadari. Sebagai contoh mulai dari hal kecil seperti
melihat orang tua yang kita sayang tersenyum, dikelilingi oran-orang baik, bisa
tidur nyenyak, makan bakso abis ujan-ujanan, nemu buku bagus dll. Itu semua
kebahagiaan, akan tetapi sering luput dari pikiran.
Pendapat kedua dari seorang influencer dan content creator andalan
sejagat raya wkwk, sebut nama jangan? Beberapa dari kalian mungkin sudah bisa
nebak, sempat beberapa kali juga aku posting. Sebenernya bukan ke definisi
bahagia sih, lebih ke ada beberapa hal atau aktivitas atau guide buat bahagia
itu bisa timbul kali yaaaa. Dalam videonya ada 16 hal yang bisa bantu bisa
bikin kita bahagia. Well, mungkin ngga akan disebutkan juga semuanya disini,
kalian bisa pelajari dan tonton sendiri nanti hehe. Yang paling aku inget dan
aku garis bawahi sih perihal men-upgrade dan mengembangkan diri bisa bikin kita
bahagia. Entah mengembangkan diri dalam hal ilmu, sikap, cara berfikir dll yang
bisa kita peroleh dengan membaca, nonton, coba jadi lebih disiplin dll. Dengan melakukan
ha-hal tersebut setidaknya kita coba buat perbaiki dan mengembangkan diri kita menjadi
lebih baik. Terlepas dari hasilnya gimana juga yang penting udah coba buat
perbaiki. Nah dari situ kita bisa ngrasain happy, hal-hal yang tadinya kita
ngga tau karena cari tau jadi ngerti dan sebagainya. Kalu udah gitu siapa sih
yang ngga seneng?. Tapi ya itu Cuma satu, masih ada 15 hal lagi yang bisa kalian
coba dan kali aja cocok hehe, selamat menonton.
Pendapat terahir yaitu dari ajaran-ajaran filsafat yunani-romawi kuno
atau biasa di sebut dengan filsafat stoa yang berhasil ditulis dan disampaikan
dengan ringan dan mengasyikan oleh penulis bernama Henry Manampiring dalam
sebuah judul ‘Filosofi Teras’. Untuk kali ini mungkin lebih ke mengatur mindset
tentang bahagia itu tadi. Dan bisa dibilang ini adalah salah buku favorit
sepanjang hidup sih, bener-bener bantu ngatur mindset biar aga waras ngadepin
hidup, mengurangi emosi-emosi negatif dan rekomendasi banget deh buat seluruh
makhluk jagat raya di bumi haha. Untuk sekilas definisi kebahagiaan menurut
beliau sudah disampaikan diawal. Selanjutnya, dalam buku ini dijelaskan bahwa
ngga rasional ketika meletakkan kebahagiaan pada apa-apa yang bersifat fana,
yang kapanpun bisa direnggut dari diri kita. Masa bahagia kita bergantung pada
sesuatu yang berada diluar diri kita sendiri?.
Dalam buku ini dicontohkan mengenai benda atau apapun
yang bikin kita bahagia, oke lah kita bisa kok enjoy sama hal-hal duniawi, silahkan
menikmati rezeki yang sudah didapatkan, tetapi selalu mengingatkan diri sendiri
untuk tidak bergantung padanya dan melihatnya dengan apa adanya. Kita senang
punya pekerjaan bagus, smarthphone mahal, terlahir cantik/ganteng, bisnis
sukses, punya suami ganteng/istri cantik, punya sahabt, anak/orang tua yang
baik dll. Syukurlah semua itu ada, tapi jangan lupa ingatkan diri kita bahwa
sesungguhnya itu semua hanyalah sebuah ‘pekerjaan’ hanya sebuah “smarthphone”
hanya sebuah “keberuntungan fisik” hanya seorang cowo ganteng/cewek cantik-dan
bahwa itu semua bisa hilang sewaktu-waktu karena tidak (sepenuhnya) dibawah
kendali kita dan bahwa kita MAMPU merasa tenang/bahagia tanpa itu semua. Ini bukan
berarti ngga bersyukur yaa, itu beda kasus. Bisa dibahas dilain waktu kalau
sempat. Memang ini ngga mudah sih, perlu latihan mulai dari hal terkecil.
Okeh, kok jadi apanjang begini haha. Initinya sih
gaada yang salah dari ketiga prespektif diatas. Semuanya bener, semuanya baik sebagai
usaha menemui bahagianya masing-masing. Mungkin aku bisa sedikit menyimpulkan
bahwa kalau ngomongin bahagia sebenernya sangat relative, nggabisa dipukul rata
hars begini atau begitu. Semua orang bisa dan berhak mendefinisikan bahagianya
masing-masing, dan it’s okay ketika masing-masing dari kita punya standar
bahagia yang berbeda. yang penting menurutku, untuk jadi bahagia kita harus
sebegitunya bahkan sampai harus menyusahkan diri sendiri dengan standar-standar
bahagia yang terlalu tinggi dan ngga rasional, jangan sampai kita kehilangan
sesuatu dulu baru sadar bahwa ada bahagia-bahagia kecil yang tidak kita sadari
dan lupa kita syukuri. Udah si gitu ajaa, mari definisikan bahagia kita
masing-masing, jangan biarkan orang lain yang mendikte kebahagiaan kita. Karena
rasanya mustahil bisa memberi bahagia yang tulus ke orang lain jika belum
selesai dengan bahagia kita sendiri.
Salam…
Kerenn!!, semangat ngonten nel
BalasHapushehe makasi supportnya :)
HapusLuarrrr biasaaaaa
BalasHapusnuhuuunnn
HapusKurang panjang yang
BalasHapushehe justru aku takut kepanjangan hihi
Hapus