Pibesdey sayaaannggg, pesan masuk pagi-pagi sekali
dari sobat karib yang agak sholehah tapi barbar juga haha, diikuti berbagai
do’a terbaik yang diucapkanya termasuk jodoh, yang sepertinya menjadi dominasi
do’a ulang tahun di perempatan usia bagi mereka yang belum juga nikah haha. Bingung
banget harus gimana sebenernya, apa harus seneng, bahagia, sedih atau apa wkwk.
Gini, ada yang menjadikan moment ulang tahun sebagai salah satu moment dan hari
yang paling special hari dimana ia dilahirkan beberapa tahun lalu sehingga
harus dirayakan dengan sedemikian rupa. Ada pula yang menganggapnya biasa saja
karena memang akan berulang setiap tahun nya, jadi ngga perlu lah dirayakan
berlebihan, karena lagian ulang tahun justru jadi alarm bahwa jatah umur semakin
berkurang, bukanya sebaiknya dipakai untuk intospeksi apa yang selama ini sudah
kita lakukan?. Ah apapun itu yang jelas keduanya sama-sama baik, karena intinya
sebagai ungkapan rasa syukur entah bagaimanapun caranya.
Sedikit terasa special karena bertepatan dengan hari
jum’at, Selain hari dimana yang dianjurkan banyak bersholawat dan berdo’a di
dalamnya, hari jum’at adalah salah satu hari yang paling aku sukai, hari yang
wajib ada seneng ada semangat di dalamnya, ndapapa selain itu harus capek,
pusing, meguras emosi, yang penting di hari jum’at suka sekali untuk
mengupayakan bahagia di dalamnya. Lanjut,,, selebrasinya mulai agak beda tahun
ini, mungkin akan jadi hari dimana aku melakukan percakapan panjang antara aku
dan diriku sendiri, menyadari gejolak hidup diusia dewasa awal yang semakin
memporak-porandakan emosi, sudut pandang, logika, nilai hidup dan berbagai
aspek kehidupan lainya yang ngga lepas dari relasi dengan teman, rekan kerja,
keluarga maupun dengan diri sendiri. Mencoba untuk menyadari setiap kejadian
yang dialami, emosi yang dirasakan, berbagai ekspektasi yang harus dipenuhi dan
lain-lain. Namun dibalik itu semua ada
ribuan pelajaran yang dapat diambil untuk kemudian dijadikan sudut pandang baru
dalam menghadapi dunia tipu-tipu ini haha.
Memang ngga mudah diawal, rasanya kaya ngga bisa
berenang, ngga pernah diajarin renang tapi di ceburin ke kolam. Di bangku
kuliah Cuma haha hihi kelar langsung di bombardier realita yang ngga semuanya
sesuai keinginan. Semesta seperti ngga adil, namun diri dipaksa kuat dan siap
ngadepin, yaah pokonya gitu, susah di definisikan. Tapi dari situ jadi sadar
akan satu hal, bahwa masalah, kesulitan itu sebuah keniscayaan, ngga bisa bisa
juga bujuk semesta untuk bekerja sesuai yang kita inginkan. Satu-satunya yang
bisa kita kendalikan adalah presepsi kita ngadepin semuanya, mau terus
menghindar dan membuatnya semakin rumit atau coba melakukan apa yang bisa kita
lakukan, dan let it flow atau melepaskan semua yang ngga bisa kita kendalikan,
biar ngga overthinking. Tapi ya jam terbangnya tinggi, perlu usaha, kesadaran
dan penerimaan. Mari kita coba sama-sama wkwk. Oiya untuk do’a terbaik yang
sudah dilangitkan hari ini, makasi yaaa semoga diijabah amiiinn.
Semoga tambah dewasa, tambah santuy tambah bahagiaaaa.
Amiinnn
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar