Ini adalah series baru dalam diary online nya mbak
nells haha, series yang sering dimulai namun ngga pernah diselesaikan. Isinya
tentang cerita yang ditulis usai melakukan perjalanan sedekat apapun itu. Mungkin
sedikit berlebihan kalau namanya cerita sebuah perjalanan karena bukan ditulis
dari seorang pejalan beneran yang udah expert haha. Tapi ya ndapapa sekedar
mengabadikan secuil peristiwa yang ditemukan disetiap perjalanan, dan semoga
bisa membuka kesempatan untuk perjalanan-perjalanan selanjutnya yang lebih seru
hehe amiin. Meski Cuma sesekali, perjalanan dari satu tempat ke tempat lain
dari satu stasiun ke stasiun lain, dari satu terminal ke terminal lain
sendirian maupun barengan kembali tergambar di pelupuk mata, Baca antologi
puisi dalam gerbong ketika suasana diluar hujan diselimuti kabut tebal sudah pasti
dirindukan. Ah jadi kangen kumpulin boarding pass sisa bepergian wkwk.
Sebenernya dibilang seneng banget kemana-mana juga
engga, karena berbakat juga menyendiri dikamar temenan sama musik, bantal dan
buku (kadang). Makanya ketika berkesempatan melakukan perjalanan sedekat apapun
sebisa mungkin dinikmati dan entah kenapa setiap tempat, orang maupun suasana
yang ditemui seolah mengisyaratkan sebuah pelajaran. Beda kota, beda orang,
beda suasana, beda aroma, beda pijakan, beda pula rasanya. Mereka memiliki
pelajaran dan candunya masing-masing. Meski kadang capek, namun setelahnya mood
dan semangat hidup berasa ter-charging sempurna. Yang tadinya mau nyerah eh
nggajadi karena ditengah jalan ketemu orang yang inspiratif, yang tadinya
ngeluh terus jadi bisa dikurangi karena ketemu orang yang harus effort
mati-matian hanya untuk memperoleh hal sederhana misalnya, yang tadinya stuck
sama hidup bisa aga fresh karena ketemu tempat yang nyaman dll. Apa mungkin hidup idealnya begitu? Perlu ada
‘perjalanan’ sebagai sekat untuk sekelumit rutinitas yang kadang bikin ambyar?
Sekian detik menuju pintu keluar tol aku tersadar dari
lamunan kecil betapa ilmu dan kebaikan
perlu diulang dan dirawat sebagai pengingat di setiap part hidup yang dijalani
kemudian. Ngga peduli semahir sehafal apapun teori yang dipelajari di masa
lampau, nyatanya kalau ngga dibuka lagi, ngga diamalin ya bakal bablas bahkan
mungkin bisa mendatangkan hal buruk. Teringat percakapan kami dengan salah
seorang asatidz dari sebuah pesantren takhassus al qur’an tadi perihal beberapa
tanda ketika allah membiarkan hambanya menjadi orang yang ‘rusak’, kalau tidak
salah. Beberapa dari nasehatnya terdengar tidak asing, tapi ya gitu entah
karena dilupakan atau tidak diamalkan jadi seolah lewat gitu aja dan tersadar
ada satu kebaikan yang hilang dari sana.
Perasaan sedih disusul rasa syukur menyelinap begitu saja. Semoga
senantiasa diluas lembutkan hatinya untuk menerima kebaikan. Ungkapan bertemu
dan berkumpul dengan orang alim bisa mendatangkan ketenangan memang bukanlah
fiktif. Kalau kata story whatsapp temen ‘dari silaturrahmi menciptakan
silaturasa, meringankan beban yang dirasa’ wkwk mungkin nulisnya becanda, Cuma
ada benernya juga. Tapi ya mudah-mudahan bisa dapat vibe positif dari siapapun
yang kita temui disetiap tempatnya. Mungkin intinya sih namanya reminder emang
harus diulang dan terus dirawat, ngga peduli sudah sejuta kali kita mendengar
atau membacanya. Jadi teringat nasehat ayah ‘sudah berapa kali pun kamu belajar
ilmu yang sama, anggaplah baru kali pertama atau belum pernah menerima
sebelumnya. Karena pasti rasanya beda, kamu akan menemukan sesuatu yang baru
meski bukan kali pertama mempelajarinya’. Huhu sehat selalu semua yang dirumah 😇.
Semoga pandemi segera berlalu, dan semoga dibukakan
kesempatan seluas-luasnya untuk perjalanan-perjalanan seru selanjutnya, amiinn 😊udah deh, bentar lagi pagi takut besok kesiangan
rebahanya wkwkw . canda rebahaaann
Stay safe and stay healthy everyone..
Salam…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar