Sabtu, 12 September 2020

Bukan review


 Salah satu novel yang awalnya beli karena naksir covernya aja haha, dan ternyata isinya juga ngga kalah oke. Novel ini menceritakan tentang kehidupan, keluarga, mental illness, dan persahabatan antara tiga orang teman di fakultas psikologi yaitu, faith, saka dan fana. Faith adalah seorang laki-laki yang keras kepala namun juga mempunyai kepekaan dan kepedulian tinggi akan sekitarnya, namun karena kepedulianya tersebut faith kerap dianggap manusia yang ribet. Dibalik kepedulian faith ternyata menyimpan masa lalu dan pergolakan batin yang luar biasa yang harus ia lawan habis-habisan, karena nya ia pun harus membantu ibunya memenuhi kebutuhan keluarganya sejak smp.

Kedua adalah saka, karena orang tuanya broken home sehingga ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Saka mempunyai watak yang sangat keras, tak jarang caranya mendidik adiknya pun keras. Dibalik sifatnya yang keras, sebenernya ia mempunyai kepedulian yang besar pada keluarganya, namun tidak tau bagaimana mengungkapkanya. Saka mempunyai kebiasaan mendaki gunung sebagai pelarian kerap kali masalah menghampirinya. Tak jarang karena sifat kerasnya ia berdebat dengan fatih perihal masalah kecil. Ketiga adalah fana, anak perempuan dari pasangan seorang psikolog dan dokter. Fana sudah terbiasa hidup serba ada sejak kecil, ia pun sangat penurut pada orang tuanya sampai perihal melanjutkan sekolah pun ia akan mengikuti kemauan orang tuanya, meski hidup fana seolah hidupnya di dikte apa kata orang tuanya, namun ia sangat menikmati itu. Fana hadir sebagai penengah ditengah kerasnya watak antara fatih dan saka, dan konon Cuma fana lah yang bisa mengimbangi dan mengerti perasaan fatih dan diam-diam ternyata memendam perasaan pada fatih.

Novelnya ngga terlau berat karena memang permasalahan yang diangkat sangat dekat dengan hidup kita namun harus jeli karena konflik ketiganya sama-sama tajam haha. Mungkin diluar sana banyak fatih, saka dan fana dalam dunia nyata. Banyak yang mengalami pergolakan batin yang luar biasa dan habis-habisan melawanya agar terlihat baik-baik saja. Peduli dibilang kepo, acuh dibilang gapunya hati, sedih dikit dibilang baperan, ah ribet pokonya. Namun pelajaran yang bisa diambil adalah peduli seperlunya, dan bertindaklah sewajarnya ditengah riuhnya social media yang makin kejam haha. Oiya ada kutipan menarik di halaman 353 “jika semua orang berusaha menjadi keras untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia yang keras, lalu siapa yang mengajarkan kelembutan?” recommended pokonya, selamat membaca…

Salam…. 

Salah satu novel yang awalnya beli karena naksir covernya aja haha, dan ternyata isinya juga ngga kalah oke. Novel ini menceritakan tentang kehidupan, keluarga, mental illness, dan persahabatan antara tiga orang teman di fakultas psikologi yaitu, faith, saka dan fana. Faith adalah seorang laki-laki yang keras kepala namun juga mempunyai kepekaan dan kepedulian tinggi akan sekitarnya, namun karena kepedulianya tersebut faith kerap dianggap manusia yang ribet. Dibalik kepedulian faith ternyata menyimpan masa lalu dan pergolakan batin yang luar biasa yang harus ia lawan habis-habisan, karena nya ia pun harus membantu ibunya memenuhi kebutuhan keluarganya sejak smp.

Kedua adalah saka, karena orang tuanya broken home sehingga ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Saka mempunyai watak yang sangat keras, tak jarang caranya mendidik adiknya pun keras. Dibalik sifatnya yang keras, sebenernya ia mempunyai kepedulian yang besar pada keluarganya, namun tidak tau bagaimana mengungkapkanya. Saka mempunyai kebiasaan mendaki gunung sebagai pelarian kerap kali masalah menghampirinya. Tak jarang karena sifat kerasnya ia berdebat dengan fatih perihal masalah kecil. Ketiga adalah fana, anak perempuan dari pasangan seorang psikolog dan dokter. Fana sudah terbiasa hidup serba ada sejak kecil, ia pun sangat penurut pada orang tuanya sampai perihal melanjutkan sekolah pun ia akan mengikuti kemauan orang tuanya, meski hidup fana seolah hidupnya di dikte apa kata orang tuanya, namun ia sangat menikmati itu. Fana hadir sebagai penengah ditengah kerasnya watak antara fatih dan saka, dan konon Cuma fana lah yang bisa mengimbangi dan mengerti perasaan fatih dan diam-diam ternyata memendam perasaan pada fatih.

Novelnya ngga terlau berat karena memang permasalahan yang diangkat sangat dekat dengan hidup kita namun harus jeli karena konflik ketiganya sama-sama tajam haha. Mungkin diluar sana banyak fatih, saka dan fana dalam dunia nyata. Banyak yang mengalami pergolakan batin yang luar biasa dan habis-habisan melawanya agar terlihat baik-baik saja. Peduli dibilang kepo, acuh dibilang gapunya hati, sedih dikit dibilang baperan, ah ribet pokonya. Namun pelajaran yang bisa diambil adalah peduli seperlunya, dan bertindaklah sewajarnya ditengah riuhnya social media yang makin kejam haha. Oiya ada kutipan menarik di halaman 353 “jika semua orang berusaha menjadi keras untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia yang keras, lalu siapa yang mengajarkan kelembutan?” recommended pokonya, selamat membaca…

Salam….

Mencari

 

Sini duduk sebentar, apa sih yang dikejar? Mungkin itu yang ingin sekali diucapkan aku kepada aku yang lain kalau memang aku bisa dibagi dua haha. Barusan abis nonton video yang ya lumayan bagus buat sedikit menggelitik kesadaran diri akan sesuatu. Video tentang QLC gitu judulnya umur semakin bertambah tapi belum punya apa-apa belum jadi apa-apa, gitu kalau gasalah. Dalam video tersebut kurang lebih menceritakan bahwa ngga ada si sebenernya standar sukses di usia sekian, bahagia itu ketika umur sekian udah nikah, udah bisa ini bisa itu, punya ini punya itu. Pliss itu adalah standar-standar yang dibuat oleh dan untuk mereka sendiri jadi kita ngga usah mengadopsi apalagi terseret oleh standar-standar tersebut. Hal tersebut bukan bermaksud kemudian membuat kita pasrah dan ngga ngapa-ngapain (biasa aja ya ngga boleh ngegas bacanya), justru do’a dan kerja keras itu wajib dalam mencapai sesuatu yang diinginkan. Nah pertanyaan selanjutnya adalah apakah yang kita kejar yang kita inginkan benar-benar yang kita butuhkan? Jangan-jangan yang sedang mati-matian dikejar hanya berujung kesenangan semata. Jawabanya hanya kita masing-masing yang tau.

Menariknya lagi ketika kita sudah berdo’a dan berusaha tapi apa yang kita inginkan belum dikabulkan, sadarilah bahwa ada takdir Tuhan yang kita ngga bisa intervensi didalamnya, makanya tawakkal dalam hal ini juga diperlukan. Berbicara tentang keinginan, menurut video tersebut katanya keingininan dan kesenangan itu fana, apalagi yang berbau material, ya terdengar klise tapi ngga semua orang mau menyadari itu. Kita liat contoh bill gates yang kekayaanya nga usah dipertanyakan lagi, bisa dibilang semua yang diinginkan sudah tercapai tapi ujung-ujungnya juga bikin yayasan, membantu orang-orang yang kurang mampu, ingin bermanfaat untuk orang lain, karena mungkin bahagia bukanlah tentang apa yang sudah di dapat atau yang kita punya,tapi bahagia adalah kita dapat bermanfaat untuk sesama, bisa meringankan beban orang lain untuk kemudian bisa hidup lebih bermakna.

Tapi emang iyasi katakanlah aku lagi pengen punya A,dan ketika udah punya beneran ya udah ohh gini ternyata rasanya, jadilah biasa aja rasanya seneng awalnya doang, senengnya sesaat. Dan mungkin berlaku untuk keinginan-keinginan lain yang sejenisnya. Pernah denger juga salah seorang teraphys atau psikolog gitu yang bilang bahwa ketika kita berhasil membeli apa yang kita inginkan ada hormone bahagia yang diproduksi yang disebut dopamine, akan tetapi hanya berlaku sementara. Beda lagi ketika kita memberi kepada orang lain, ada hormone bahagia yang diprodusi disitu yang disebut serotonin dan bahagia akan bertahan lebih lama daripada dopamine, makanya bisa dijadikan terapi jika ingin bahagia salah satunya cobalah memberi atau menolong sesama, aduhh keren ya spiritual sama psikis nya dapet dua-duanya L. Jadi jauh banget gini si ngobrolnya haha, tapi ya berkaitan dengan kegalauan-kegalauan umur dua puluhan yang sudah disampaikan diawal semoga aja kita cepat menemukan definisi-definisi sekses maupun bahagia sesuai dengan versi masing masing tanpa harus mengadopsi dari standar-standar sukses maupun bahagia yang ada di society kita. Ya biar teteg, santuy aja si dan hidup nya ngga di dikte dari apa yang dilihat dari kasat mata. Perihal yang sedang dirundung keinginan-keinginan yang ngga ada ujungnya, semoga segera dimerdekakan, jika sederhana aja udah bikin tenang kenapa harus mencari lebih yang hanya nambah letih?. Susah banget emang butuh jam terbang tinggi, aku pun masi nyoba pelan-pelan. Oiya ini Cuma yang lagi ada dikepala aja, ngga harus di iyakan juga sama yang kebetulan baca, bukan juga sudut pandang karena melihat masalah ngga harus saling menyudutkan, gitu kata bung fiersa wkwk.

Salam….

Selasa, 08 September 2020

Tanda tanya

 

Apa cuma aku yang ngrasa struggle banget diusia dua puluhan ini? Rasanya pengen pergi ke bukit terus teriak sekenceng-kencengnya, Cape banget tiap hari harus berseteru dengan hati dan pikiran sendiri, pertanyaan kamu sebenernya mau kemana ? mau jadi apa? Mau cari apa? Menghantui setiap hari. Belum lagi tuntutan sebagai anak sulung perempuan yang ngga gampang membuatku kian merasa ngga berguna dengan keadaan yang gini-gini aja, belum lagi liat temen-temen yang seusia udah bisa  mandiri secara finansial misalnya, udah punya usaha sendiri dan bisa bantu orang tua. ‘Semua orang memang punya jalan hidup sendiri-sendiri, jadi jalani dan syukuri aja dulu’ statement itu sekarang lagi ngga mempan, tetep aja pertanyaan itu muncul ‘mau sampai kapan gini-gini aja?’ pokonya kerasa rumit banget seolah sedang ada di titik mengembara tapi tak kunjung menemukan titik temu.

Disisi lain kadang mikir apa ini Cuma perasaanku aja? Dan ngga Cuma aku sebenernya yang lagi ngrasain perasaan yang sama? Apa sabar dan syukurku yang kurang tebel? (Huuuhhh, Tarik nafas panjang). Apa masih terlalu dini untuk allah mengabulkan semua yang ku inginkan sehingga aku masih harus banyak mencari, banyak belajar perihal apa yang sebetulnya aku butuhkan? Ah apapun itu, yang jelas sedang ingin diyakinkan dan mungkin berkali-kali bahwa ini adalah sesuatu yang wajar. Rasanya ingin mengumpulkan makhluk-makhluk yang seusia mau aku tanyain satu-satu sebenernya kalian ngrasa sama kaya gini ngga si? Haha absurd banget emang : D . kayanya seru aja kalo dengerin cerita mereka gimana ngadepin krisis emosional ini haha. Yaudah deh semoga dikuatin, disabarin ya J semoga cepat menemukan apa yang di cari, cepat ketemu jawaban how to deal with it. Jangan lupa ucapkan terima kasih sama diri sendiri udah mau bertahan diajak rumit-rumitan ngadepin semua ini J

Salam….

Memaafkan

Setiap orang pasti memiliki cerita dan proses untuk memaafkan. Baik memaafkan keadaan, memaafkan seseorang, dirinya sendiri dan lain sebagai...